Analisis kinerja interkoneksi IPv6 dan IPv4 menggunakan mekanisme dual stack IPv6/IPv4 studi kasus pada Universitas Lampung
Iseng-iseng pagi ini ba’da sahur hendak menuliskan sesuatu yang berkaitan dengan IPv6 versus IPv4, maka jadilah tulisan seperti dibawah ini.
ANALISIS KINERJA INTERKONEKSI IPv6 DAN IPv4
MENGGUNAKAN MEKANISME dual stack IPv6/IPv4
STUDI KASUS PADA UNIVERSITAS LAMPUNG
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kelemahan dari mode pengalamatan IPv4 adalah terbatasnya jumlah host yang dapat terhubung ke dalam jaringan, IPv6 sebagai Next Generation Protocol menawarkan fitur-fitur terbaru dalam teknologi internet seperti real-time flows, provider selection, host mobility, end-to-end security, dan auto-reconfiguration. Sebagai Universitas research, Universitas Lampung saat ini telah terhubung pada jaringan IPv6 Global menggunakan prefix 2001:df0:230::/48 dengan identitas ASN 56237, jaringan IPv6 berjalan bersamaan dengan jaringan IPv4 atau lebih dikenal dengan Dual Stack IPv6/IPv4, pada penelitian ini akan menganalisis kinerja interkoneksi antara jaringan IPv6 dan IPv4 pada domain yang sudah ditentukan, dalam hal ini mengambil sample domain terpopuler di Internasional dan Indonesia sendiri.
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
- Melakukan analisis kinerja interkoneksi antara jaringan IPv6 dan IPv4 untuk domain tertentu.
- Membandingkan hasil kinerja dari domain IPv6/IPv4 yang diujicobakan
Ruang Lingkup
Aktifitas yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Jaringan yang diujicobakan adalah jaringan LAN Universitas Lampung dengan model yang berjalan adalah dual stack IPv6/IPv4.
- Pengukuran kinerja interkoneksi pada domain sample meliputi roundtrip time, dan path count.
- Pembuatan visualisasi kinerja pada domain sample menggunakan bahasa pemrograman Python dan MySQL sebagai database server.
- Domain sample yang digunakan adalah
- Internasional: Google, Yahoo, Kame
- Indonesia: Detik, Pandi
Tinjauan Pustaka
Internet Protokol versi 6 (IPv6) terkadang disebut dengan nama Next Generation Internet Protocol merupakan protokol dari hasil pengembangan IPv4. penggunaan IPv6 kali pertama direkomendasikan pada tanggal 25 Juli di Toronto pada saat pertemuan Internet Engineering Task Force(IETF). Perancangan IPv6 dilatarbelakangi oleh keterbatasan pengalamatan pada IP versi sebelumnya yaitu IPv4 yang saat ini memiliki panjang 32 bit dan dirasa tidak dapat menangani seluruh pengguna internet dimasa depan akibat dari pertumbuhan jaringan khususnya internet. .
Untuk format penulisan IPv6, address sepanjang 128 bit dibagi ke dalam 8 bagian masing-masing bagian dikonversi ke 4-digit nomor heksadesimal dan dipisahkan denga tanda titik-dua( : ) untuk tiap bagian, sedangkan panjang prefix (0-12 dipisahkan dengan tanda( / ).
Recent Comments